Praktikum
pembuatan kurva spesies area ini dilakukan untuk mengetahui luasan petak
minimum yang akan mewakili ekosistem yang ada di suatu hutan yaitu dengan cara
membuat dan mengamati suatu petak contoh yang kita buat yang mewakili suatu
tegakan hutan. Besarnya petak contoh yang kita amati ini tidak boleh terlalu
besar ukurannya agar luas minimum dari suatu ekosistem hutan dapat terpenuhi. Pada
praktikum ini, ukuran petak pertama yang kita amati menggunakan luas 1m x 1m. Pada
petak tersebut, kita mendata jenis-jenis pohon yang terdapat di dalam petak
tadi. Pada petak pertama (ukuran 1m x 1m), kita menemukan adanya jenis tumbuhan
bawah (……………, ………, dan ………..) serta pohon ………………… Kemudian, Ukuran petak ini diperbesar
dua kali lipat (1m x 2m) dan jenis tumbuhan yang terdapat di dalamnya pun didata
pula. Hasilnya adalah adanya penambahan tumbuhan bawah ………………….. Dengan
menggunakan rumus yang ada, persen kenaikan masih berada tepat pada 10 %
sehingga pekerjaan pun dilanjutkan sampai persen kenaikan mencapai kurang dari
10 %. Luas minimum ini ditetapkan dengan dasar jika penambahan luas petak tidak
menyebabkan persen kenaikan jumlah jenis lebih dari 5-10% (Oosting, 1958; Cain
& Castro, 1959).
Pada
saat petak penelitian kita mencapai 2m x 2m, ternyata kita mendapatkan tambahan
jens tumbuhan bawah ………………. dan persen kenaikan yang didapat adalah 9.09 % atau
tidak melebihi dari nilai 10 %, maka pembuatan dan pendataan petak pun
dihentikan. Apabila kita analisis, dapat ditetapkan bahwa luas petak ukur yang
dapat mewakili komunitas pada padang rumput tersebut adalah adalah 2m x 2m atau
4m2. Luasan ini bukanlah harga mutlak bahwa luas petak ukur yang harus
kita gunakan adalah 2m x 2m, tetapi nilai tersebut adalah nilai minimum luasan
yang mewakili.
Apabila
kita bandingkan luasan minimum antara hutan alam, hutan tanaman, dan padang
rumput, maka kita bisa menentukan bahwa besarnya perbandingan luas petak
minimum yang mewakili ekosistem hutan alam adalah yang paling besar luasnya
atau sekitar 8m x 16m. Hal ini dikarenakan bahwa pada hutan alam, jenis tumbuhan
yang ada paling heterogen dibanding hutan lainnya, sehingga membutuhkan luasan
yang lebih banyak untuk mendapatkan nilai persen kenaikan dibawah 10 %.
Selanjutnya adalah hutan tanaman yang membutuhkan luas lebih kecil dari hutan
alam atau sekitar 4m x 8m sampai 8m x 8m. Sedangkan pada padang rumput seperti
yang telah kita amati hanya membutuhkan luasan sekitar 2m x 2m, hal ini
dikarenakan keragaman jenis yang ada pada ekosistem padang rumput lebih sedikit
tiap penambahan luasannya dibanding ekosistem hutan lainnya, sehingga luasan
minimum yang mewakili ekosistem hutan yang dibutuhkan pun lebih kecil. Hal yang
paling mendasar yang membedakan luas minimum tiap jenis hutan adalah seberapa
besar penambahan jenis tumbuhan di tiap petak yang kita amati.
Daftar Pustaka
Ande marpaung. 2009. Bagaimana
mempelajari analisa vegetasi. [terhubung berkala] http://boymarpaung.wordpress.com/2009/04/20/apa-dan-bagaimana-mempelajari-analisa-vegetasi/
[diakses tanggal 10 Maret 2011]
Kusuma dan Istomo.
1995. Ekologi Hutan. Bogor: Fahutan
IPB.
Rahardjanto, Abdul
Kadir.2001. Ekologi Tumbuhan. Malang:
UMM Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar