Jumat, 30 Maret 2012

Analisis Karakteristik DAS Menggunakan Perangkat Lunak


BAB II
METODOLOGI

2.1        Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktikum Analisis Karakteristik DAS Menggunakan Perangkat Lunak Sistem Informasi Geografis dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 2 Maret 2012 mulai pukul 14.00-17.00 WIB yang bertempat di RK LG 201, Fakultas Kehutanan, IPB.

2.2        Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah:
1.      Laptop
2.      Software Arch GIS Arc MAP 9.3
3.      Microsoft word dan excel
4.      Alat tulis
Sedangkan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah:
1.      Data Citra DAS Solo

2.3        Cara Kerja
1.      Buka software aplikasi ArcGIS-ArcMap 9.3
2.      Tambahkan data layer SRTM dengan buka di lokasi dimana data disimpan, misal: D\Praktikum_DAS\srtm_dassolo
3.      Lakukan pemotongan raster dengan masuk ke ArcToolbox Spatial Analyst Tools Extraction Extract by Mask
4.      Lakukan pengukuran Morfometri DAS dengan pemodelan Hidrologi di ArcGIS menggunakan Fill Sink. Fill sink ini berfungsi untuk menghapuskan piksel-piksel kecil yang tidak sempurna, masuk ke ArcToolbox Spatial Analyst Tool Hydrology Fill
5.      Lakukan penentuan Pola Aliran dengan masuk ke ArcToolbox Spatial Analyst Tool Hydrology Flow Direction
6.      Lakukan penentuan Flow Accumulation yang menghasilkan akumulasi aliran dari hasil arah aliran setiap sel dengan masuk ke ArcToolbox Spatial Analyst Tool Hydrology Flow Accumulation
7.      Penentuan Ordo Sungai (Stream Order) dengan masuk ke ArctoolBox > Spatial Analyst Tools > Hydrology > Stream Order
8.      Konversi data raster ke dalam vektor (Stream to Feature)
9.      Menghitung jumlah sungai ordo 1, dst.
10.  Mengukur Panjang Sungai Ordo 1,2, …, dst
11.  Membatasi DAS/ Sub-DAS dengan masuk ke ArctoolBox > Spatial Analyst Tools > Hydrologi > Watershed


 
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1        Hasil
Berikut adalah tampilan gambar-gambar hasil analisis data dari citra satelit dengan menggunakan software ArcGIS ArcMAP 9.3.
1.      Flow Direction












2.      Flow Accumulation












3.      Ordo Sungai (Stream Orde)











4.      Batas Sub DAS Kali Madiun


















    Tabel 1. Atribut of Stro_UTM (Jumlah Sungai tiap Ordo)
ARCID
GRID_CODE
FROM_NODE
TO_NODE
1
1
1
4
2
1
2
4
3
1
5
9
4
1
6
9
5
1
7
13
6
1
8
13
7
1
11
14
8
1
4
14
9
1
18
20
10
1
3
21
11
1
9
21
12
1
17
22
13
1
20
22
14
1
15
23
15
1
13
23
16
1
22
24
17
1
12
25
18
1
24
25
19
1
26
24
20
1
16
28
21
1
25
28
22
1
21
29
23
1
30
29
24
1
19
30
25
1
31
20

Tabel 2. Atribut of Stro_UTM (Panjang Ordo Sungai)
ARCID
GRID_CODE
FROM_NODE
TO_NODE
Pjg_Ordo
1
1
1
4
770.07
2
1
2
4
782.06
3
1
5
9
1212.18
4
1
6
9
514.17
5
1
7
13
598.84
6
1
8
13
1193.14
7
1
11
14
679.57
8
1
4
14
1783.07
9
1
18
20
334.83
10
1
3
21
2465.43
11
1
9
21
1531.82
12
1
17
22
398.32
13
1
20
22
2082.32
14
1
15
23
732.01
15
1
13
23
881.61
16
1
22
24
331.78
17
1
12
25
1157.43
18
1
24
25
658.93
19
1
26
24
731.54
20
1
16
28
1153.53
21
1
25
28
260.36
22
1
21
29
835.14
23
1
30
29
1011.66
24
1
19
30
1156.43
25
1
31
20
2043.40
26
1
23
32
848.54
27
1
27
32
1761.46
28
1
10
30
4206.91
29
1
38
40
268.48
30
1
37
40
599.88

Tabel 3. Atribut of Sum_Output (Jumlah Tiap Ordo 1-7)
Cnt_GRID_C
1
1078
2
548
3
288
4
152
5
35
6
25
7
13


3.2        Pembahasan
Praktikum analisis karakteristik DAS ini menggunakan alat software komputer dengan nama ArcGIS ArcMap 9.3. Software ini bisa membuat para peneliti yang mengamati karakter dan komponen DAS yang ada menjadi mudah dengan tidak membutuhkan biaya tinggi. Selain itu, dengan adanya sotfware ini bisa menghasilkan beberapa nilai yang ada di hasil analisis citra suatu DAS sesuai dengan yang diinginkan oleh analis diantanya yaitu berupa koordinat UTM, Pembagian ordo sungai, panjang ordo sungai, dan luas sungai yang terwakili oleh suatu DAS.
Pengamatan pertama adalah menentukan flow direction (Pola aliran) yang diidentifikasi berdasarkan informasi ketinggian dan kemiringan dari nilai tiap-tiap pixel raster yang ada, sehingga dapat terbentuk arah aliran sungai yang sebenarnya di lapangan dengan menggunakan data citra. Hasil yang di dapat dari penentuan pola aliran ini adalah terbentuknya beberapa pola yang menggambarkan aliran air yang mengalir di seluruh DAS dari mulai hulu sampai ke outlet tertentu di hilir. Penentuan selanjutnya adalah berupa penentuan flow accumulation (Pola akumulasi aliran). Hasil dari penentuan pola akumulasi aliran ini adalah menghasilkan akumulasi aliran dari hasil arah aliran dari tiap sel yang digunakan untuk mengidentifikasi jaringan drainase yang ada pada suatu sungai tertentu.
Kegiatan ketiga adalah penentuan ordo sungai dimana pada praktikum ini menghasilkan sebanyak 7 ordo sungai mulai dari ordo 1 sampai dengan ordo 7 dengan ditampilkan dalam beberapa variasi warna tertentu supaya dapat diketahui perbedaan masing-masing ordo yang ada di DAS tersebut. Tujuan dari proses ini adalah menentukan urutan secara numerik untuk link/tautan dalam jaringan sungai. Pada dunia nyata, terdapat dua metode dalam penentuan ordo sungai ini yaitu: metode Strahler dan Shreve. Namun, pada kegiatan praktikum  ini menggunakan metode Strahler tahun 1952, dimana ketentuannya adalah suatu ordo sungai akan bertambah nilai angka ordonya apabila sungai pada setiap ordo yang bernilai sama saling berpotongan satu sama lain bertemu di suatu titik.
Kegiatan terakhir pada penentuan analisis ini adalah membentuk batas-batas sungai (DAS/ Sub DAS) yang ada. Batas Daerah aliran sungai (DAS) tersebut dapat digambarkan dengan menghitung arah aliran dan stream link dengan menggunakan fungsi Watershed untuk menentukan wilayah cakupannya. Hasil daripada kegiatan ini adalah dapat menbagi-bagi suatu DAS menjadi beberapa wilayah sub DAS yang mempunyai cakupan wilayah dan aliran sungai yang tertentu.
Berdasarkan table 1. tentang penentuan jumlah sub ordo sungai yang ada pada DAS Solo ini, menghasilkan beberapa data ordo sungai yang ada. Sebagai contohnya, pada titik patusan 1-4 terdapat 1 jaringan sungai yang mempunyai nilai ordo 1 yang saling bersambungan dari hulu menuju outlet yang ada, selanjutnya pada titik patusan 2-4 terdapat ordo sungai bernomor 1 yang mengalir di daerah tersebut. Begitu pula selanjutnya pada titik patusan 5-9, 6-9, dan 7-13 terdapat satu ordo sungai yang bernilai 1 yang mengalir disana. Data tersebut akan semakin bertambah seiring bertambahnya aliran sungai menuju outlet terdekatnya. Pada data tersebut terdapat data yang kembali pada angka bernilai kecil misalnya pada no 8 di titik patusan 4-14 terdaat satu ordo sungai bernilai 1 yang mengalir di daerah tersebut. Hal tersebut menunjukkan bahwa di daerah tersebut sudah merupakan gabungan atau pertemuan dengan ordo sungai bernilai satu dari aliran yang lainnya.
Pada table 2. menunjukkan nilai panjang dari suatu ordo sungai yang ada. Misalnya pada titik patusan ke 1-4 panjang ordo 1 yang ada mempunyai panjang 770.07 meter, pada titik patusan 2-4 mempunyai panjang 782.06 meter, dan seterusnya hingga pada titik patusan ke 11-14 mempunyai panjang sungai sebesar 679.57 meter. Sama halnya seperti pada tabel 1., terdapat pertemuan antara ordo sungai satu dengan yang lainnya di suatu titik tertentu sehingga terdapat satu ordo yang menunjukkan satu tingkat lebih atas daripadanya. Salah satu contohnya pada no 8 menunjukkan jaringan ordo sungai yang berbeda dengan panjang ordo sungai sebesar 1783.07 meter.
Pada DAS ini terdapat tutjuh ordo sungai dengan jumlah berbeda tiap ordonya yaitu sebagai berikut (tabel 3.):
GRID_CODE
Cnt_GRID_C
1
1078
2
548
3
288
4
152
5
35
6
25
7
13

Batas-batas DAS dapat dikenali melalui analisis peta kontur. Menarik batas DAS atau sub DAS di peta kontur dimulai dari titik patusan ke arah bagian hulu, mengikuti punggung bukit yang bersambungan sampai betemu kembali ke titik patusan yang sama. Titik patusan DAS ditentukan di muara sungai di laut sedangkan titik patusan sub DAS ditentukan di titik pertemuan anak sungai.


DAFTAR PUSTAKA
Asdak, Chay. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Danoedoro, Projo, 1996. Pengolahan Citra Digital Teori dan Aplikasinya dalam
Bidang Penginderaan Jauh. Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Sudarisman. 1997. Karekteristik Daerah Aliran Sungai. Buletin Kehutanan. Jakarta.

1 komentar:

  1. boleh minta file ini dengan gambar di penjelasannya ? kalau boleh tolong kirim ke Pras7207@gmail.com. Makasih

    BalasHapus

Powered By Blogger