PENGERTIAN
GPS SECARA UMUM
GPS atau Global Positioning System atau di
Indonesia dikenal dengan istilah Sistem Penentuan Posisi Global adalah sebuah
Sistem Jaringan Satelit yang secara terus menerus memberikan informasi sehingga
memungkinkan para pengguna untuk mengetahui posisi dan waktu di bumi. GPS pada
era 1980-an merupakan satelit Departemen Pertahanan Amerika Serikat, yang
digunakan sebagai alat bantu navigasi, penempatan pasukan dan alat perang. Dan
untungnya tahun 1980-an Keputusan Pemerintah Amerika Serikat memperbolehkan GPS
digunakan untuk khalayak ramai, dan sekarang ini setiap orang dapat menikmati
keuntungan penggunaan GPS tanpa batas dan gratis. GPS (Global Positioning
System) adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi yang dimiliki dan
dikelola oleh Amerika Serikat. Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan
kecepatan tiga-dimensi serta informasi mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa tergantung
waktu dan cuaca, kepada banyak orang secara simultan.
Prinsip dasar penentuan posisi dengan GPS
adalah pengukuran jarak ke beberapa satelit (yang koordinatnya telah diketahui)
sekaligus, yang tidak lain merupakan kombinasi dari beberapa permukaan posisi
bola konsentrik dalam ruang. Dibandingkan dengan sistem dan metode penentuan
posisi lainnya, GPS mempunyai banyak kelebihan dan menawarkan lebih banyak
keuntungan, baik dalam segi operasionalisasi maupun kualitas posisi yang
diberikan. Saat ini ada juga sistem penentuan posisi berbasis satelit yang
operasional, yaitu GLONASS yang dimiliki Rusia dan dalam waktu dekat Komunitas
Eropa akan meluncurkan sistem satelit GALILEO.
Saat ini Receiver GPS sudah sangat akurat,
karena adanya desain parallel multi channel, sebagai contoh Garmin receiver
memiliki akurasi sampai 15 meter. Beberapa receiver GPS dengan WAAS (Wide area
Augmentation System)/Sistem Penambahan area yang lebih lebar bahkan memiliki
tingkat akurasi sampai 3 meter. Pengguna dapat juga mendapatkan akurasi yang
lebih teliti dengan GPS diferensial (Differential GPS atau DGPS) dengan
mengkoreksi sinyal GPS sampai ketelitian 3-5 meter. Sistem DGPS memiliki
Menara/Tower Transmitter yang menerima sinyal GPS dan mentransmisikannya ke
receiver DGPS. Sistem Satelit GPS/Space Segment Saat ini terdapat 24 satelit
GPS (juga disebut NAVSTAR, NAVigational System Time And Ranging, milik Dephan
USA) yang mengorbit pada ketinggian 12.000 mil atau sekitar 19.354 km dari
bumi. Satelit-satelit GPS ini secara konstant mengelilingi bumi pada orbitnya
sebanyak 2 kali dalam waktu 24 jam, artinya satelit ini kembali pada posisi
sebelumnya dalam waktu 12 jam. Kecepatan satelit ini mengitari orbitnya secara
kasar dipekirakan 7.000 mil per jam. Sumber tenaga Satelit GPS adalah energi
Matahari, dimana setiap satelit mempunyai baterai cadangan sebagai sumber
energi apabila tidak mendapatkan sinar matahari.
Pengendali/stasiun Bumi/Ground Control
(Control Segment). Pengendali atau sering disebut ground control merupakan
bagian yang mengatur dan mengontrol satelit dari bumi. Stasiun ini mengoreksi
semua informasi yang berhubungan orbit dan informasi waktu. Ada 5 stasiun
pengendali yang tersebar di seluruh dunia, empat stasiun monitoring tak berawak
dan satu stasiun pengendali induk (master control station). Empat stasiun tak
berawak secara kontinyu menerima data dari satelit dan mengirimkan informasi
tersebut ke satsiun induk. Kemudian stasiun induk mengkoreksi data dari satelit
dan bersama dengan dua antena lapangan mengirim (uplink) informasi ke satelit
GPS.
Beberapa informasi yang menarik mengenai satelit
GPS ini antara lain adalah:
1. Satelit
GPS pertama diluncurkan tahun 1978
2. Konstalasi
sepenuhnya dari 24 satelit GPS ini dicapai pada tahun 1994
3. Setiap
satelit berumur sampai kira-kira 10 tahun. Penggantian satelit secara rutin
dibuat dan diluncurkan ke orbitnya
4. Berat
sebuah satelit GPS kira-kira 2.000 pound atau sekitar 907 km dan mempunyai
lebar (termasuk lempengan sumber energi/solar) 17 feet atau sekitar 5,18 meter
5. Tenaga
transmitter hanya 50 watt atau kurang Masing-masing satelit mentransmit
gelombang radio rendah pada beberapa frekewensi, yaitu L1, L2, dst. Pada
frekwensi L1, receiver GPS sipil dapat menangkapnya pada 1575.42 MHz band UHF.
Sinyal ini dapat menembus awan, kaca atau plastik tetapi tidak dapat melewati
benda-benda kongkrit seperti gunung, gedung dll.
BAGIAN
PENTING (SEGMENT) DARI GPS
Ada
tiga bagian (Segment) penting dari GPS, yaitu:
1. Luar
Angkasa/Sistem Satelit (Space Segment)
2. Pengendali/Stasiun
Bumi/Ground Stations (Control Segment)
3. Pengguna:
Manusia dan Receiver GPS (User Segment)
CARA
PENGGUNAAN DAN SPESIFIKASI ALAT GPS
Berikut dibawah ini, tersedia sebuah
mini tutorial GPS yaitu sebuah panduan cepat cara menggunakan GPS khususnya
tipe Garmin seri eTrex.
TOMBOL eTREX
1. Tombol UP/DOWN
·
Digunakan
untuk memilih menu dan pages
·
Mengatur
tampilan kontras pada satelite page
·
Zoom
in dan zoom out pada map page
·
Melihat
seluruh data perjalanan pada pointer page
2. Tombol ENTER
·
Konfirmasi
masukan data atau memilih menu
·
Menampilkan
menu pada halaman utama
·
Tekan
dan tahan tombol ENTER untuk mengaktifkan menu mark waypoint
3. Tombol PAGE
Untuk kembali ke halaman sebelumnya,
jika anda melakukan sesuatu dan tidak akan melanjutkan anda dapat berhenti
dengan menekan tombol PAGE.
4. Tombol POWER
·
Menghidupkan
dan mematikan GPS
·
Menghidupkan
dan mematikan lampu layar.
PEMASANGAN BATERAI
eTrex
dioperasikan dengan 2 baterai jenis AA, yang dipasang dibagian belakang GPS.
Untuk memasang baterai, buka bagian tutup baterai dengan memutar kunci D pada
bagian belakang GPS seperempat putaran berlawanan arah jarum jam. Masukkan baterai
dengan memperhatikan polaritas yang telah ada. Tutup kembali tutup baterai
dengan memutar kunci D seperempat putaran searah jarum jam.
MEMILIH HALAMAN
Semua
informasi yang dibutuhkan untuk mengoperasikan eTrex dapat ditemukan dalam
empat halaman utama (layar tampilan). Halaman-halaman ini antara lain satelit,
peta, pointer, dan menu. Ketika dinyalakan tekan tombol PAGE untuk memilih
halaman-halaman tersebut.
LANGKAH PERTAMA
Sebelum
anda dapat benar-benar menggunakan eTrex untuk navigasi, pertama anda harus
menentukan posisi pasti anda saat ini. Untuk melakukan ini, bawalah eTrex anda
keluar ke tempat terbuka yang cukup luas. Tekan dan tahan tombol POWER untuk
menyalakan GPS anda akan melihat halaman muka selama beberapa detik sebelum eTrex
melakukan pengujian secara otomatis, diikuti dengan halaman satelit. eTrex
memerlukan sekurang-kurangnya 4 sinyal satelit yang kuat untuk mementukan
posisi anda. Setelah anda melihat READY TO NAVIGATE pada halaman satelit, eTrex
telah menemukan lokasi anda dan siap untuk digunakan.
LAMPU LAYAR DAN TINGKAT KEJELASAN
GAMBAR
Untuk
menyalakan lampu layar, tekan dan kemudian lepaskan tombol POWER pada layar.
Lampu layar sudah ditentukan untuk menyala selama 30 detik untuk menghemat
tenaga baterai. Untuk menyesuaikan tingkat kejelasan gambar pada layar, tekan
tombol UP untuk membuat layar lebih gelap, dan tekan tombol DOWN untuk membuat
layar lebih terang.
MENENTUKAN WAYPOINT
Waypoint
adalah lokasi dimana anda dapat mengeplot (menyimpan dalam memori) sebagai arah
untuk navigasi nantinya. Untuk menentukan waypoint:
1. Tekan tombol PAGE dan pilih halaman
menu. Tekan tombol UP atau DOWN dan pilih bagian “MARK”.
2. Tekan tombol ENTER. Halaman MARK
WAYPOINT akan muncul dengan kata ‘OK?’. Tekan ENTER. Sekarang waypoint telah
tersimpan dalam eTrex’s memori.
MASUK KE MENU WAYPOINT
eTrex
membantu anda ke waypoint dengan menggunakan GOTO (GOTO artinya GOing TO
(menuju ke) sebuah tujuan dalam garis yang terarah).
Untuk memulai GOTO:
1. Tekan tombol PAGE dan pilih halaman
MENU. Tekan tombol UP atau DOWN dan pilih ‘WAYPOINT’. Tekan ENTER. Halaman
waypoint akan muncul.
2. Tekan tombol UP atau DOWN dan pilih
tab yang berisi nama waypoint yang diinginkan dan tekan ENTER. Tekan tombol UP
atau DOWN untuk memilih nama waypoint yang diinginkan dan tekan ENTER. Halaman
REVIEW WAYPOINT untuk melihat waypoint yang ada/muncul.
3. Tekan tombol UP atau DOWN untuk
memilih ‘GOTO’, dan tekan ENTER.
DASAR HALAMAN POINTER
Setelah
anda memilih GOTO, eTrex akan memandu anda ke tujuan dengan menggunakan halaman
pointer (pointer page). Pointer (panah) akan menunjukkan anda arah ke waypoint
tujuan anda. Jalan ke arah yang ditunjukkan panah hingga panah menunjuk ke arah
atas dari kompas. Jika panah menunjuk ke arah kanan, berarti anda harus
berjalan ke kanan. Jika panah menunjuk kea rah kiri, pergilah ke kiri. Jika
panah telah menunjuk tepat ke atas pada kompas, berarti anda telah berada pada
jalur yang benar.
MENYELESAIKAN GOTO
Menyelesaikan GOTO :
1. Tekan tombol PAGE dan pilih halaman
POINTER. Lalu tekan ENTER.
2. Pilih ‘STOP NAVIGATION’ dalam
halaman OPTIONS dan tekan ENTER.
MEMBERSIHKAN TRACKLOG
Setelah
anda menggunakan eTrex untuk beberapa kali perjalanan, tampilan peta akan
menjadi penuh karena menyimpan trek/jalur yang telah anda lalui. Karenanya anda
perlu untuk membersihkan layar dengan membersihkan track log (barisan di
sebelah kiri pada halaman peta):
1. Tekan tombol PAGE dan pilih halaman
MENU.
2. Tekan tombol UP atau DOWN dan pilih
‘TRACKS’.
3. Tekan ENTER. Sekarang anda berada di
halaman TRACK LOG. Gunakan tombol UP dan pilih ‘CLEAR’. Tekan ENTER.
4. Gunakan tombol DOWN dan pilih ‘yes’.
Tekan ENTER. Tekan tombol PAGE untuk memilih halaman
KEGUNAAN GPS
GPS saat ini digunakan untuk berbagai
aplikasi, baik di darat, laut, maupun udara. Pada dasarnya GPS dapat membantu
kita merekam atau menciptakan lokasi di bumi dan menolong kita dalam navigasi
dari dan ke lokasi tertentu. GPS dapat digunakan dimana saja kecuali
ditempat-tempat yang tidak mungkin menerima sinyal, seperti: di dalam ruangan,
di dalam gua, di dalam air.
Dalam hal survei dan pemetaan serta penentuan
posisi di laut, GPS telah digunakan untuk keperluan survei hidro-oseanografi,
survei seismik, penentuan posisi
rambu-rambu dan peralatan bantu navigasi serta titik-titik pengeboran
minyak lepas pantai, ataupun untuk mempelajari
karakteristik arus, gelombang, ataupun pasut di lepas pantai. Bahkan beberapa peneliti
di Amerika Serikat juga telah menggunakan GPS, dikombinasikan dengan sistem
penentuan posisi akustik, untuk menentukan
posisi titik-titik di dasar laut secara teliti, dalam rangka mempelajari
dinamika lempeng-lempeng benua di bawah lautan. GPS juga telah digunakan untuk
membantu proses pengerukan pelabuhan. Sebelum adanya GPS, survei
hidro-oseanografi umumnya menggunakan sistem penentuan posisi elektronik yang
memanfaatkan gelombang radio seperti
Mini Ranger, Polarfix, Syledis, Hyperfix dan Argo untuk mendapatkan informasi tentang
posisi. Kadangkala sekstan dan theodolit juga masih digunakan.
Satelit Doppler (Transit) juga digunakan oleh
beberapa pihak. Saat ini penggunaan GPS dalam survei hidro-oseanografi terutama
terkait dengan:
·
penentuan posisi titik-titik kontrol di
pantai
·
navigasi kapal survei
·
penentuan posisi titik-titik perum (sounding)
·
penentuan posisi sensor-sensor hidrografi dan
oseanografi, serta
·
penentuan posisi struktur atau objek di laut
seperti wahana pengeboran (rig).
Berikut beberapa kegunaan GPS yang
saya kutip dari priscomline :
1. Pelacak kendaraan
Kegunaan
lain GPS adalah sebagai Pelacak kendaraan, dengan bantuan GPS pemilik
kendaraan/pengelola jasa sewa mobil
bisa mengetahui ada di mana saja kendaraan/aset bergeraknya berada saat ini.
2. Navigasi
GPS
banyak juga digunakan sebagai alat navigasi seperti kompas. Beberapa jenis
kendaraan telah dilengkapi dengan GPS untuk alat bantu navigasi dengan menambahkan
peta, sehingga dapat digunakan untuk memandu pengendara mengetahui jalur yang
sebaiknya dipilih untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
3. Militer
GPS
digunakan untuk keperluan perang, seperti menuntun arah bom, atau mengetahui
posisi pasukan berada. Dengan cara ini maka kita bisa mengetahui teman dan
lawan untuk menghindari salah target ataupun menentukan pergerakan pasukan.
4. Pemantau gempa
Bahkan
saat ini, GPS dengan ketelitian tinggi bisa digunakan untuk memantau pergerakan
tanah, yang ordenya hanya mm dalam setahun. Pemantauan pergerakan tanah berguna
untuk memperkirakan terjadinya gempa, baik pergerakan vulkanik ataupun
tektonik.
5. Sistem Informasi Geografis
Untuk
keperluan Sistem Informasi Geografis, GPS sering juga diikutsertakan dalam
pembuatan peta, seperti mengukur jarak perbatasan ataupun sebagai referensi
pengukuran.
CARA
KERJA GPS
Dalam kaitannya dengan aktivitas pemetaan
laut di atas, metode penentuan posisi yang digunakan umumnya adalah:
1. Metode
survei GPS: untuk penentuan posisi titik-titik kontrol di pantai;
2. Metode
kinematik diferensial: untuk tahapan lainnya, baik menggunakan data pseudorange
untuk aplikasi-aplikasi yang menuntut ketelitian menengah (level meter), maupun
menggunakan data fase untuk ketelitian yang lebih tinggi (level cm);
3. Sistem
DGPS dan RTK; untuk aplikasi-aplikasi yang menuntut informasi posisi secara instan
(real-time); dimana sistem DGPS umumnya digunakan untuk melayani aplikasi berketelititan
menengah dan sistem RTK untuk aplikasi berketelitian lebih tinggi.
Keunggulan metode penentuan posisi GPS
adalah:
1. Dapat
digunakan setiap saat tanpa tergantung waktu dan cuaca, baik siang maupun malam
hari, dalam kondisi cuaca yang buruk sekalipun seperti hujan ataupun kabut.
2. Ketinggian
orbit yang cukup tinggi yaitu sekitar 20.000 km di atas permukaan bumi, dan
jumlahnya relatif banyak yaitu 24 satelit, sehingga dapat meliputi wilayah yang
cukup luas.
3. Tidak
terlalu terpengaruh dengan kondisi topografis dan pantai sekitar kawasan survei
kelautan, serta jarak kawasan survei dari pantai, dibandingkan dengan menggunaan
metode optik maupun metode elektronik.
4. Posisi
yang ditentukan mengacu ke suatu datum global yang dinamakan WGS-84.
5. Tidak
dikenakan biaya (gratis). Investasi yang pelru dilakukan oleh pengguna hanyalah
untuk alat penerima sinyal GPS beserta perangkat keras dan lunak untuk
pemrosesan datanya.
6. Alat
penerima sinyal (receiver) GPS cenderung menjadi lebih kecil ukurannya, lebih murah
harganya, lebih baik kualitas data yang dibeirkannya, dan lebih tinggi keandalannya.
Satelit GPS mengelilingi bumi dua kali dalam
satu hari melalui orbitnya dan mentransmit sinyal informasi ke bumi. Receiver
GPS menerima informasi ini dan mengunakan metode triangulasi untuk
mengkalkulasi posisi pengguna secara tepat. Lebih penting lagi, receiver GPS
membandingkan antara waktu sinyal ditransmit oleh satelit dengan waktu saat
diterima. Perbedaan waktu memberitahukan pada receiver GPS seberapa jauh
satelit tersebut. Saat ini, dengan pengukuran jarak dari beberapa satelit,
receiver dapat mengetahui posisi pengguna dan menampilkannya dalam suatu peta
elektronik. Sebuah receiver GPS menerima sinyal paling tidak dari empat satelit
untuk mengkalkulasi posisi 2 dimensi (Bujur dan Lintang) dan pergerakan track.
Dengan empat satelit atau lebih, maka receiver dapat menentukan posisi 3
dimensi (bujur, lintang dan ketinggian). Setelah posisi pengguna dapat
ditentukan, maka GPS dapat juga menghitung informasi lainnya, misalnya kecepatan,
sudut arah (bearing), jalur (track), jarak tempuh, waktu matahari terbit dan
terbenam dan banyak lagi.
Cara kerja GPS relatif sederhana. Saat Anda
menekan tombol GPS, antena GPS otomatis akan menangkap sinyal beberapa satelit
navigasi yang sedang berada di atas kepala Anda. Perbedaan posisi dan jarak antara
satelit dengan GPS memungkinkan terjadinya triangulasi yang akhirnya
memunculkan posisi unik untuk setiap jengkal permukaan Bumi. Departemen
Pertahanan Amerika Serikat telah berbaik hati melayangkan 24 satelit navigasi
di seluruh permukaan Bumi. Dengan enam lintasan satelit, maka dapat dipastikan
setiap sisi muka Bumi dapat terliput selama 24 jam sepanjang tahun.
BAHAS
ISI PETA DAN LOKASI TIAP TITIK
KENDALA
DI LAPANGAN
Kendala GPS dalam penentuan posisi:
1. Tidak
boleh ada penghalang antara alat penerima tersebut dengan satelit yang bersangkutan.
2. Datum
penentuan posisi yang digunakan adalah WGS-84, jika harus dipresentasikan dalam
datum lainnya, maka diperlukan proses transformasi koordinat dari datum WGS 1984
ke datum bersangkutan.
3. Komponen
tinggi koordinat tiga-dimensi yang diberikan adalah tinggi yang mengacu ke
permukaan ellipsoid, yaitu ellipsoid referensi WGS-84. Jadi, tinggi titik yang didapatkan
dengan GPS bukanlah tinggi ortometris, yaitu tinggi yang mengacu ke permukaan
geoid (umum didekati dengan muka laut rata-rata, MSL).
4. Sumber
daya manusia yang menguasai masalah teknologi ini di Indonesia relatif masih
belum terlalu banyak.
KELEBIHAN
DAN KEKURANGAN GPS
FAKTOR-FAKTOR
KESALAHAN DALAM PRAKTIKUM
Sumber Kesalahan Sinyal GPS. Beberapa faktor
yang dapat mengurangi sinyal GPS dan mempengaruhi akurasi antara lain adalah
sebagai berikut:
1. Penundaan
Ionosphere dan Troposphere
Sinyal satelit menjadi lambat sewaktu
melewati atmosfir. Saat ini sistem GPS sudah memiliki alat yang dapat
menghitung rata-rata dari penundaan ini untuk mengkoreksi kesalahan tersebut.
2. Penggandaan
Sinyal (Signal multipath)
Kesalahan ini terjadi apabila sinyal
dipantulkan dari objek misalnya ketinggian gedung atau batuan besar sebelum
sinyal dijangkau oleh receiver GPS. Lama waktu penerimaan sinyal juga
menyebabkan kesalahan ini.
3. Kesalahan
Jam pada Receiver
Sebuah receiver memiliki jam di dalamnya,
yang tidak begitu akurat sebagaimana jam atom pada satelit GPS. Meskipun
demikian kesalahan ini hanya merupakan kesalahan yang sangat kecil sekali.
4. Kesalahan
orbit Juga dikenal sebagai kesalahan sebentar
Kesalahan ini disebabkan tidak akuratnya
posisi satelit diorbit.
5. Penampakan
Jumlah Satelit
Semakin banyak jumlah satelit yang “tampak”
akan semakin baik akurasinya. Gedung, kemiringan, gangguan elektronik, dan
kadang-kadang kerapatan penutupan daun dapat menghalangi sinyal yang
menyebabkan kesalahan posisi atau kehilangan posisi sama sekali. GPS sama
sekali tidak dapat bekerja didalam ruangan, didalam air, atau dibawah tanah.
6. Posisi
Geometri Satelit/Arah posisi
Satelit (Shading) Kesalahan relative ini
berhubungan dengan posisi satelit dari suatu waktu ke waktu yang lain. Posisi
ideal satelit adalah pada posisi sudut relative yang lebar satu sama lain.
Posisi geometri yang kurang baik akan terjadi bila posisi satelit dalam satu
garis atau posisi berhimpitan.
SPESIFIKASI
DAN ISI DARI ALAT GPS
Setiap obyek yang direkam oleh GPS biasa
disebut dengan waypoint. Perekaman satu waypoint sangat singkat, tidak lebih
dari sepuluh detik. Selain berisi informasi posisi koordinat, waypoint
dilengkapi pula dengan note berupa deskripsi singkat mengenai obyek yang
direkam, tanggal dan waktu perekaman, elevasi, dan lain-lain.
Perbedaan fitur akan Anda temui pada berbagai
merek yang berbeda. Informasi jarak akan muncul otomatis jika Anda memasukkan
dua buah waypoint, satu kedalam option from waypoint dan satu lagi ke dalam to
paypoint. Tentulah jarak yang disajikan GPS adalah jarak lurus mengingat
perhitungan dilakukan berdasarkan beda posisi koordinat. Jumlah waypoint yang
mampu disimpan oleh sebuah GPS genggam berkisar antara 500 hingga 1.000 obyek.
Artinya, jika si wartawan ingin memetakan lokasi rumah pejabat, kedutaan besar,
terminal, stasiun kereta api, kafe, ATM, bahkan rumah para artis tentulah tidak
masalah.
Lebih dari itu, GPS juga dapat sekaligus
merekam jaringan jalan yang dilewati. Caranya sederhana, aktifkan GPS dan
taruhlah di dashboard mobil, atau ikat di stang sepeda motor jika Anda belum
sempat kredit mobil. Selanjutnya biarkan GPS sibuk merekam lintasan yang Anda
lewati. Lintasan inilah yang biasa disebut dengan track log. Jika hal ini Anda
lakukan terus-menerus setiap kali Anda keliling kota, maka dalam waktu singkat
Anda akan memiliki peta Jakarta yang lebih lengkap dari peta Jabotabek buatan
Gunther W Holtorf.
Fasilitas map display yang tersedia di dalam
GPS memungkinkan Anda untuk melihat persebaran obyek secara spasial. Berbekal
GPS yang sudah berisi peta persebaran obyek dan jaringan jalan, seseorang
dapat memilih jalur yang akan dilalui atau menyusun suatu rute jika obyek
yang akan dikunjungi lebih dari satu.
Jenis-jenis Perangkat GPS Lainnya
BalasHapusPortable GPS. GPS tipe pertama adalah portable GPS, tipe GPS yang bisa dibawa kemana-mana. ...
Pocket GPS. ...
3. In-Dash Receivers. ...
4. GPS untuk Motor. ...
Sport GPS. ...
6. Marine GPS. ...
7. GPS untuk Pesawat Terbang. cara melacak lokasi nomor hp tanpa diketahui