Kamis, 15 Maret 2012

PHYSICAL FUNCTIONS


III. Physical Functions
B. An agent of Destruction
Although water is so fluid that it fits any shape of container, it is also very mobile, persistent, forceful, and destructive. Moving water over the land surface is responsible for soil erosion, nutrient losses, landslides, stream sedimentation, and various forms of topographical movement and formation. Alternative freezing and thawing, scouring, undercutting, abrasion, hydrolysis, and hydration often break down large rocks into small pieces that finally become small enough to be soil particles. In time, a big rock can be pierced by water drips.

III. Fungsi Fisik
B. Suatu agen pembinasaan
Meskipun air menjadi cairan yang sesuai dengan bentuk wadah manapun, juga sangat gesit, gigih, kuat, dan bersifat merusak. Gerakkan air di atas permukaan daratan adalah bertanggung jawab terhadap erosi lahan, kerugian bahan gizi, tanah longsor, sedimentasi arus sungai, dan berbagai bentuk secara peta bumi pergerakan dan formasi. Pembekuan alternatif dan pencairan, gosokan, potongan di bawah permukaan, lecet/abrasi, hidrolisis, dan hidrasi sering memecahkan atau merobohkan batu karang besar ke dalam potongan kecil yang akhirnya menjadi cukup kecil untuk mengotori partikel unsur/butiran tanah. Dalam waktunya tertentu, suatu batu karang besar dapat ditembus oleh tetesan air.

All landscape features such as valleys, canyons, floodplains, deltas, alluvial, caves, gullies, and slopes are results of the continuous actions of water. The Grand Canyon, created by the Colorado River about 20 million years ago, is a unique example of the cutting power of water. It has been estimated that the average erosion rate of the canyon was about 0.3 mm/year (Bloom, 1978).

Semua fitur-fitur pemandangan yang menonjol seperti lembah, jurang curam, dataran banjir, delta, tanah endapan (alluvial), gua, selokan, dan kelerengan adalah hasil dari tindakan air yang berlanjut. Jurang curam agung (Grand Canyon), yang diciptakan oleh sungai Colorado sekitar 20 juta tahun yang lalu, adalah suatu contoh yang unik memotong daya kekuatan air. Hal tersebut telah diperkirakan bahwa laju rata-rata erosi tingkat jurang curam adalah sekitar 0.3 mm/tahun ( Bloom, 1978).

The destruction caused by water can be further manifested through damage to agricultural lands, animals, properties, human life, and environment as a result of floods, severe storms, hail, snow, ice rain, tsunamis, and avalanches. On May 30, 1899, an earthen dam at South Fork Lake in Pennsylvania collapsed, spilling 20 million tons of water into the valley and Johnstown below. In a matter of hours, 2209 people lost their lives. The 1927 flood of the Mississippi River measured 160 km wide at some points and caused more than 6.4 million ha of land in seven states to be covered by the flood waters. Total losses in crops were about $102 million and more than 600,000 people were evacuated from the area (Floyd, 1990).

Kehancuran yang disebabkan oleh air dapat dinyatakan lebih lanjut sampai terjadi kerusakan pada lahan pertanian, binatang, kekayaan, kehidupan manusia, dan lingkungan sebagai akibat dari banjir, badai yang menjengkelkan, hujan batu es, salju, hujan es, tsunami, dan longsoran salju/batuan. Pada tanggal 30 Mei 1899, suatu tanggul yang terbuat dari tanah liat (bendungan tanah) di South Fork Lake di Pennsylvania roboh, menumpahkan 20 juta ton air ke dalam lembah dan Johnstown bawah. Dalam hitungan jam, sekitar 2209 orang mengalami kematian. Banjir sungai Mississippi yang terjadi pada tahun 1927 seluas 160 km diukur pada beberapa titik dan menyebabkan lebih dari 6.4 juta ha daratan di tujuh negara harus ditutupi oleh perairan banjir. Total kerugian pada tanaman panenan adalah sekitar $102 juta dan lebih dari 600,000 orang telah diungsikan dari daerah tersebut ( Floyd, 1990).

More recently, the great 1993 flood of the upper Mississippi and lower Missouri Rivers covered land for 960 km in length and 320 km in width, submerging 75 small towns in 10 states completely under water for months. It caused 48 flood-related deaths and damaged 50,000 homes with estimated losses exceeding $20 billion. Other statistics showed that total property losses due to tornadoes, floods, and tropical cyclones in the U.S. were $1,484,000,000 between 1936 and 1945, $2,721,000,000 between 1955 and 1965, and $21,493,000,000 between 1976 and 1984 (der Leeden et al., 1990).

Baru-baru ini, pada tahun 1993 banjir yang besar di kawasan Mississippi Missouri bagian atas dan bawah sungai yang mencakup daratan dengan panjang 960 km dan lebar 320 km tertutup tanah, telah menenggelamkan 75 kota kecil di 10 negara yang dengan sepenuhnya terendam air selama berbulan-bulan. Hal tersebut menyebabkan 48 kematian terkait dengan banjir dan merusakkan 50,000 rumah dengan kerugian diperkirakan melebihi $20 milyar. Data statistik lainnya menunjukkan bahwa total kerugian properti yang diakibatkan angin topan, banjir, dan angin puyuh tropis adalah $1,484,000,000 antara tahun 1936 dan 1945, $2,721,000,000 antara tahun 1955 dan 1965, dan $21,493,000,000 antara tahun 1976 dan 1984 ( der Leeden et al., 1990).


III. Fungsi Fisik
B. Suatu agen pembinasaan
Meskipun air menjadi cairan yang sesuai dengan bentuk wadah manapun, juga sangat gesit, gigih, kuat, dan bersifat merusak. Gerakkan air di atas permukaan daratan adalah bertanggung jawab terhadap erosi lahan, kerugian bahan gizi, tanah longsor, sedimentasi arus sungai, dan berbagai bentuk secara peta bumi pergerakan dan formasi. Pembekuan alternatif dan pencairan, gosokan, potongan di bawah permukaan, lecet/abrasi, hidrolisis, dan hidrasi sering memecahkan atau merobohkan batu karang besar ke dalam potongan kecil yang akhirnya menjadi cukup kecil untuk mengotori partikel unsur/butiran tanah. Dalam waktunya tertentu, suatu batu karang besar dapat ditembus oleh tetesan air.
Semua fitur-fitur pemandangan yang menonjol seperti lembah, jurang curam, dataran banjir, delta, tanah endapan (alluvial), gua, selokan, dan kelerengan adalah hasil dari tindakan air yang berlanjut. Jurang curam agung (Grand Canyon), yang diciptakan oleh sungai Colorado sekitar 20 juta tahun yang lalu, adalah suatu contoh yang unik memotong daya kekuatan air. Hal tersebut telah diperkirakan bahwa laju rata-rata erosi tingkat jurang curam adalah sekitar 0.3 mm/tahun ( Bloom, 1978).
Kehancuran yang disebabkan oleh air dapat dinyatakan lebih lanjut sampai terjadi kerusakan pada lahan pertanian, binatang, kekayaan, kehidupan manusia, dan lingkungan sebagai akibat dari banjir, badai yang menjengkelkan, hujan batu es, salju, hujan es, tsunami, dan longsoran salju/batuan. Pada tanggal 30 Mei 1899, suatu tanggul yang terbuat dari tanah liat (bendungan tanah) di South Fork Lake di Pennsylvania roboh, menumpahkan 20 juta ton air ke dalam lembah dan Johnstown bawah. Dalam hitungan jam, sekitar 2209 orang mengalami kematian. Banjir sungai Mississippi yang terjadi pada tahun 1927 seluas 160 km diukur pada beberapa titik dan menyebabkan lebih dari 6.4 juta ha daratan di tujuh negara harus ditutupi oleh perairan banjir. Total kerugian pada tanaman panenan adalah sekitar $102 juta dan lebih dari 600,000 orang telah diungsikan dari daerah tersebut ( Floyd, 1990).
Baru-baru ini, pada tahun 1993 banjir yang besar di kawasan Mississippi Missouri bagian atas dan bawah sungai yang mencakup daratan dengan panjang 960 km dan lebar 320 km tertutup tanah, telah menenggelamkan 75 kota kecil di 10 negara yang dengan sepenuhnya terendam air selama berbulan-bulan. Hal tersebut menyebabkan 48 kematian terkait dengan banjir dan merusakkan 50,000 rumah dengan kerugian diperkirakan melebihi $20 milyar. Data statistik lainnya menunjukkan bahwa total kerugian properti yang diakibatkan angin topan, banjir, dan angin puyuh tropis adalah $1,484,000,000 antara tahun 1936 dan 1945, $2,721,000,000 antara tahun 1955 dan 1965, dan $21,493,000,000 antara tahun 1976 dan 1984 ( der Leeden et al., 1990).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger