PERAN MANAJEMEN DALAM MENATA KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DALAM DAN SEKITAR
HUTAN
Manajemen dalam kegiatan pembangunan kesejahteraan dalam hal ini kesejahteraan masyarakat di dalam
dan sekitar hutan pada hakekatnya adalah perubahan yang berkelanjutan untuk mempertahankan kepentingan individu
maupun komunitas melalui pengembangan pola pikir dan penyesuaian diri dalam memanfaatkan sumberdaya baik sumberdaya manusia maupun sumberdaya hutan
yang ada. Manajemen bukan hanya mengarah pada infrastruktur saja, melainkan juga mengarah pada pembangunan manusia yang paling penting. Kegiatan manajemen
sumberdaya manusia sangatlah diperlukan bagi kelangsungan kesejahteraan
masyarakat sekitar hutan. Dalam hal ini, manajemen dapat diartikan sebagai kegiatan perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian atas
pengadaan tenaga kerja,
pengembangan, pemeliharaan,
dan pemutusan hubungan kerja dengan sumberdaya manusia untuk mencapai sasaran
perorangan, organisasi, dan masyarakat. Dengan kata lain, secara sederhana dapat diartikan sebagai kegiatan perencanaan,
pengadaan, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan SDM dalam upaya mencapai tujuan individu
maupun organisasi.
Apabila kita mengambil contoh kasus berupa adanya masalah pergeseran
atau alih fungsi lahan hutan menjadi pekebunan kelapa sawit, disamping harus
adanya sebuah keberanian, pola pikir yang baik, kerjasama, hukum, dan lain
sebagainya, peran sebuah manajemen sangat diperlukan. Sebuah masyarakat akan dikatakan
belum mampu mengembangkan dirinya atau menyelesaikan masalah secara
mandiri, sampai adanya suatu manajemen yang baik di dalamnya. Salah satu
implementasinya adalah bahwa tidak akan tertata kesejahteraan tanpa adanya
suatu manajerial dari seorang pemimpin yang profesional di dalamnya. Dalam
hal ini, kegiatan manajamen yang dimaksudkan adalah mulai
dari bagaimana mengatur mata pencaharian masyarakat yang berbeda-beda,
menetapkan batasan-batasan kawasan lahan yang akan dikelola oleh setiap
keluarga, aturan pengelolaan (penataan) dan organisasi kawasan, pengelolaan
modal kerja bagi tiap keluarga, kesepakatan dalam pengelolaan, monitoring dan
evaluasi, pengaturan dalam pertukaran (pemasaran) hasil yang didapat dari kawasan,
sampai pada bagaimana mengatur tenaga kerja yang akan mengelola agar nantinya
tidak terjadi ketimpangan antar semua komponen masyarakat yang bermata
pencaharian berbeda tersebut.
Manajemen sumberdaya di era globalisasi ini bukan merupakan hal yang mudah dilakukan. Oleh karena itu, berbagai macam suprastruktur dan infrastruktur perlu
disiapkan untuk mendukung proses terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Masyarakat yang ingin tetap sejahtera tidak akan mengabaikan aspek manajemen dan pengembangan kualitas SDM-nya. Oleh karena itu, peran manajemen sumberdaya manusia dan sumberdaya
hutan dalam mengelola organisasi kecil (masyarakat di
dalam dan sekitar hutan) sangat diperlukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar