Kamis, 15 Maret 2012

INDEKS NILAI PENTING


Komunitas adalah sekumpulan populasi yang menempati satu wilayah secara berdampingan dan saling berinteraksi. Pada umumnya suatu komunitas diberi nama sesuai dengan jenis vegetasi yang paling dominan atau sifat universal dari vegetasi yang dominan. Misalnya komunitas padang rumput yang didominasi oleh vegetasi rumput. Kelimpahan jenis ditentukan, berdasarkan besarnya frekuensi, kerapatan dan dominasi setiap jenis. Penguasaan suatu jenis terhadap jenis-jenis lain ditentukan berdasarkan Indeks Nilai Penting, volume, biomassa, persentase penutupan tajuk, luas bidang dasar atau banyaknya individu dan kerapatan. Vegetasi di suatu tempat akan berbeda dengan vegetasi di tempat 1ain karena berbeda pula faktor lingkungannya. Analisis vegetasi adalah suatu cara untuk mempelajari komposisi suatu vegetasi secara bentuk (struktur) vegetasi dari masyarakat tumbuh-tumbuhan. Dengan analisis vegetasi dapat diperoleh informasi kuantitatif tentang struktur dan komposisi suatu komunitas tumbuhan (Greig-Smith, 1983). Sangat penting bagi kita untuk dapat mengetahui komposisi suatu komunitas. Dengan mengetahui hal tersebut kita dapat memperkirakan organisme apa saja yang mungkin dapat hidup di komunitas tersebut. Selain itu kita juga dapat mengetahui seberapa besar daya dukung komunitas tersebut bagi kehidupan kita. 

METODOLOGI

Praktikum ekologi dengan topik Analisis Komunitas Tumbuhan dilakanakan pada tanggal 16 April 2008 pada pukul 13.00-16.30 WIB di lapangan voli Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya Malang dan kebun Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam bagian belakang dekat dengan lapangan parkir.
Pola komunitas dianalisis dengan metode ordinasi pengambilan sampel plot dapat dilakukan dengan random, sistematik atau secara subyektif atau faktor gradien lingkungan tertentu. Dalam metode ordinasi pengambilan plot dapat dilakukan secara random, sistematik atau secara subjektif atau gradien faktor lingkungan tertentu.Data vegetasi yang telah terkumpul kemudian dianalisis untuk mengetahui Kerapatan jenis, kerapatan relatif, dominansi jenis, dominansi relatif, frekuensi jenis dan frekuensi relatif serta Indeks nilai penting. Nilai penting merupakan penjumlahan dari kerapatan relatif, frekuensi relatif dan dominansi relatif, yang berkisar antara 0 dan 300. Keanekaragaman jenis dapat disajikan dalam bentuk suatu nilai indeks dengan menggunakan indeks Simpson (Muller dkk., 1974).
Langkah kerja yang dilakukan yaitu meliputi mempersiapkan segala macam peralatan di laboratorium Ekologi Jurusan Biologi. Alat yang dipersiapkan meliputi jas hujan dan payung, alat tulis, kalkulator bagi tiap praktikan. Setiap kelompok mendapat alat berupa paku, tali rafia, dan meteran. Langkah pertama adalah mengamati ekosistem lapangan voli. Di tempat tersebut diamati komunitas rumput secara fisiognomi (penampakan) sama dan saling berdekatan. Tiap kelompok mendapat wilayah berupa petak dengan ukuran 1m2. Petak dibuat dengan menggunakan tali rafia dengan masing-masing sudut diikatkan dengan paku yang ditancapkan ke dalam tanah. Selanjutnya dilakukan analisis vegetasi secara kuantitatif di lokasi tersebut. Hal yang pertama dilakukan menentukan banyaknya spesies rumput di bagian tersebut dan bila memungkinkan mencari nama spesies tiap rumput dari buku literatur yang telah tersedia. Berikutnya ditentukan kerapatan masing- masing dan dilanjutkan dengan menentukan kerimbunan (dominansi). Frekuensi, dan penguasaan tiap spesies yang ditemukan serta indeks diversitasnya. Setelah melakukan tahap-tahap tersebut di lapangan voli selanjutnya di kebun ekologi. Di tempat tersebut dilakukan metode yang sama dengan halnya di lapangan voli. Setelah dilakukan analisis vegetasi secara vegetatif maka seluruh praktikan kembali ke laboratorium.
Di dalam laboratorium setiap kelompok menuliskan hasil analisis di papan tulis (white board) untuk memeperoleh data kelas. Data juga disimpan di dalam komputer. Selanjutnya asisten mengirim data kelas ke tiap kelompok via e-mail. Selanjutnya tiap kelompok membuat kelompok dan membuat kesimpulan dari praktikum yang telah dilakukan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keanekaragaman spesies didalam komunitas yaitu persekutuan spesies-spesies yang hidup cukup dekat satu sama yang lain bagi terjadinya interaksi potensial, meliputi kekayaan spesies yang ada dan kelimpahan relatif masing-masing spesies itu (Campbell dkk., 2000). Keanekaragaman hayati yang sangat tinggi merupakan suatu koleksi yang unik dan mempunyai potensi genetik yang besar pula. Namun suatu lapangan rumput yang merupakan sumberdaya alam ini telah mengalami banyak perubahan dan sangat rentan terhadap kerusakan. Struktur vegetasi berdasarkan tingkatannya menjadi lima yaitu, fisiognomi vegetasi, struktur biomassa, struktur bentuk hidup, struktur floristik, struktur tegakan (Muller dkk., 1974).
Menurut Kershaw (1973), struktur vegetasi terdiri dari 3 komponen, yaitu:
  1. Struktur vegetasi berupa vegetasi secara vertikal yang merupakan diagram profil yang melukiskan lapisan pohon, tiang, sapihan, semai dan herba penyusun vegetasi.
  2. Sebaran, horisontal jenis-jenis penyusun yang menggambarkan letak dari suatu individu terhadap individu lain.
  3. Kelimpahan (abudance) setiap jenis dalam suatu komunitas

Berdasarkan perhitungan yang tercantum pada lampiran, diketahui bahwa spesies yang memiliki nilai kerapatan paling tinggi pada vegetasi kebun Ekologi adalah Axonopus compresus, yaitu 6760 individu/petak, sedangkan pada vegetasi lapangan voli, kerapatan yang paling tinggi adalah spesies Desmodium trifolium yaitu 7268 individu/petak. pada kebun Ekologi, nilai frekuensi yang paling tinggi dimiliki oleh Axonopus compresus dengan nilai 0,83. Pada lapangan Voli, nilai frekuensi yan paling tinggi, dimiliki oleh Desmodium trifolium sebesar 1, yang juga memiliki nilai kerimbunan yang paling tinggi. Sehingga dapat dikatakan bahwa nilai Frekuensi, kerapatan dan nilai kerimbunan saling mempengaruhi dan berbanding lurus.
Frekuensi suatu jenis menunjukan penyebaran suatu jenis-jenis dalam suatu areal. jenis yang menyebar secara merata mempunyai nilai frekuensi yang besar, sebaliknya jenis-jenis yang mempunyai nilai frekuensi yang kecil mempunyai daerah sebaran yang kurang luas. Kerapatan dari suatu jenis merupakan nilai yang menunjukan jumlah atau banyaknya suatu jenis per satuan luas. Makin besar kerapatan suatu jenis, makin banyak individu jenis tersebut per satuan luas. Dominasi suatu merupakan nilai yang menunjukan peguasaan suatu jenis terhadap komunitas (Barbour, 1980).
Kelimpahan jenis ditentukan, berdasarkan besarnya frekuensi, kerapatan dan dominasi setiap jenis. Penguasaan suatu jenis terhadap jenis-jenis lain ditentukan berdasarkan Indeks Nilai Penting, volume, biomassa, persentase penutupan tajuk, luas bidang dasar atau banyaknya individu dan kerapatan (Greigsmith, 1983).


Indeks Nilai Penting dari setiap spesies pada kebun Ekologi dan Lapangan Volley memiliki perbedaan, yaitu pada kebun Ekologi spesies yang mendominasi adalah Axonopus compresus dengan INP sebesar 164.09%,sedangkan pada lapangan Voli spesies yang mendominasi adalah Cynodon dactylon dan Cyperus killinga dengan INP berturut-turut sebesar 485.65% dan 441.46%.

Hasil perhitungan Nilai Indeks Diversitas (HI) sebagaimana ditunjukkan oleh diagram lingkaran pada gambar 3 menggambarkan nilai HI di lapangan voli lebih besar daripada di kebun Ekologi. Nilai indeks diversitas di lapangan voli sebesar 2,07; 57%, sedangkan indeks diversitas di kebun Ekologi sebesar 1,53; 43%. Hal tersebut menunjukkan bahwa diversitas tumbuhan di lapangan voli lebih tinggi daripada di kebun Ekologi (termasuk baik atau tidak). Menurut Greighsmith (1983), tingkat keragaman spesies dikatakan tinggi jika indeks diversitasnya lebih dari 3.

Berdasarkan diagram lingkaran diatas dapat diketahui bahwa pada lapangan Volley memiliki keragaman yang lebih kompleks daripada di Kebun Ekologi. Kemungkinan hal ini dikarenakan, adanya keteraturan dalam perawatan pada vegetasi kebun Ekologi tersebut. Kondisi pada Kebun Ekologi, dapat dikatakan sebagai vegetasi buatan.

Suatu daerah yang didominasi oleh hanya jenis-jenis tertentu saja, maka daerah tersebut dikatakan memiliki keanekaragaman jenis yang rendah. Keanekaragaman jenis yang tinggi menunjukan bahwa suatu komunitas memiliki kompleksitas yang tinggi, karena di dalam komunitas itu terjadi interaksi antara jenis yang tinggi. Lebih lanjut dikatakan, keanekaragaman merupakan ciri dari suatu komunitas terutama dikaitkan dengan jumlah dan jumlah individu tiap jenis pada komunitas tersebut. Keanekaragaman jenis menyatakan suatu ukuran yang menggambarkan variasi jenis tumbuhan dari suatu komunitas yang dipengaruhi oleh jumlah jenis dan kelimpahan relatif dari setiap jenis (Muller dkk., 1974)


KESIMPULAN

Pola komunitas tumbuhan dianalisis dengan metode ordinasi. Dalam metode ordinasi pengambilan plot dapat dilakukan secara random, sistematik atau secara subjektif atau gradien faktor lingkungan tertentu. Data vegetasi yang telah terkumpul kemudian dianalisis untuk mengetahui kerapatan jenis, kerapatan relatif, dominansi jenis, dominansi relatif, frekuensi jenis dan frekuensi relatif serta Indeks nilai penting. Nilai penting merupakan penjumlahan dari kerapatan relatif, frekuensi relatif dan dominansi relatif. Berdasarkan data hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa spesies yang mendominasi lapangan Volley adalah 164.09%, sedangkan pada lapangan Voli spesies yang mendominasi adalah Cynodon dactylon dan Cyperus killinga dengan INP berturut-turut sebesar 485.65% dan 441.46%. Selain itu juga dapat diketahui bahwa Lapangan Volley memiliki komposisi komunitas yang lebih bervariasi, dengan kata lain divesitasnya lebih tinngi dibanding dengan kebun Ekologi. Hal ini ditunjukkan dengan dengan nilai HI total dari hasil perhitungan.

2 komentar:

  1. Axonopus compresus dengan INP sebesar 164.09%

    Cynodon dactylon dan Cyperus killinga dengan INP berturut-turut sebesar 485.65% dan 441.46%

    yakin segitu??..ngitungnya gmn???

    BalasHapus
    Balasan
    1. pasti salah...maksimal nilainya 300 untuk pohon dan tiang, serta 200 untuk semai dan pancang per spesies..gak boleh ada 485.65% dan 441.46%

      Hapus

Powered By Blogger