Minggu, 01 Mei 2011

LAPORAN PERLINDUNGAN HUTAN


TINJAUAN PUSTAKA

Dalam teori segitiga api, terjadinya api adalah akibat bergabungnya tiga unsur utama pembentuk api yaitu panas, bahan bakar, dan oksigen yang apabila ketiga unsur tersebut bergabung akan menyebabkan terjadinya api. Unsur pertama adalah panas yang dapat diakibatkan oleh gesekan, akibat sinar matahari, dan tenaga listrik. Jika temperatur meningkat, akan sampai pada fase penyalaan. Kedua adalah bahan bakar yang merupakan bahan yang mudah terbakar (padat, gas, dan cair). Ketika sebelum menyala, bahan bakar membutuhkan energi panas untuk menghasilkan sejumlah uap. Terakhir adalah oksigen yang merupakan penyuplai (udara atau zat oxydant) (Aliputra, 2009).
Aliputra (2009) mengatakan bahwa nyala api yang tampak terlihat oleh mata adalah zat yang sedang berpijar dalam proses: reaksi kimia, oksidasi, dan eksothermal. Vaporization diperlukan energi awal untuk mengubah bahan bakar dalam bentuk uap, suhu yang disebutkan tersebut adalah flash point. Flammable Range kadar uap bahan bakar di udara harus dalam campuran yang seimbang. Fire Point reaksi nyala akan kontinue apabila ada siklus panas yang sanggup menghasilkan uap secara terus menerus.
Bahan bakar adalah suatu material yang dapat menghasilkan energi panas melalui proses pembakaran. Sedangkan proses pembakaran pada dasarnya adalah proses oksidasi bahan bakar oleh oksigen. Proses pembakaran dapat terjadi apabila konsentrasi antara uap bahan bakar dan oksigen terpenuhi, dan terdapat energi panas yang cukup. Proses terjadinya api (pembakaran) dikenal dengan nama segi tiga api, yaitu unsur bahan bakar, unsur udara (oksigen), dan energi panas. Apabila ketiga unsur ini bertemu dan mencapai konsentrasi yang tepat, maka akan terjadi proses pembakaran, namun sebaliknya bila salah satu unsur dari 3 unsur tersebut ditiadakan, maka proses pembakaran tidak akan terjadi (Stefan, 2010).
Proses meniadakan salah satu unsur dari segitiga api ini digunakan untuk metode dalam pemadaman kebakaran, yaitu dengan pendinginan untuk menghilangkan unsur energi panas, menyetop supply bahan bakar untuk menghilangkan unsur bahan bakar, dan penyelimutan (blanketing) untuk menghilangkan unsur udara (oksigen). Komponen dari bahan bakar adalah karbon (C) dan Hidrogen (H), sehingga sering kali disebut dengan nama Hydracarbon Fuel, sedang unsur lain yang terkandung dalam bakar (misalnya: Nitrogen (N), Sulfur (S), Air (H2O) dan lain-lain disebut dengan impurities atau senyawa pengganggu (Stefan, 2010).
Pembakaran (cumbustion) juga disebut sebagai chemical reaction (reaksi kimia) antara bahan bakar (fuel) dan oksidiser (segala sesuatu yang mengandung oksigen). Walaupun ada proses pencampuran bahan bakar dengan oksigen (sebagai oksidisernya), reaksi kimia tidak serta merta terjadi, ada prasyarat lain yang harus dipenuhi. Orang jaman dahulu menyebutkan bahwa untuk bisa terjadinya proses pembakaran, ada tiga syarat utama yang harus dipenuhi, yaitu: 1). bakan bakar (LPG, gasolin, minyak diesel, minyak tanah, kertas, kayu, dll. -umumnya mengandung hidrokarbon-), 2). oksidizer (oksigen, udara, dll), 3). sumber kalor (korek api, rokok, dan sumber panas yang lain). Point ke-3, orang banyak menyebutnya sebagai api (flame), tetapi itu tidaklah tepat. Karena api bukan satu-satunya yang dapat mereinisiasi reaksi kimia (pembakaran). Maka yang lebih tepat adalah sumber kalor atau panas (heat source). Proses reaksi kimia membutuhkan energi inisiasi (initial energy, activation energy) untuk memacu reaksi kimia itu sendiri. Jika proses reaksi kimia sudah terjadi, maka proses reaksi kimia itu akan mengkasilkan kalor atau panas yang akan digunakan sebagai pemicu proses reaksi kimia dari campuran bahan bakar dan oksidizer yang belum terbakar (Sentanuhady, 2007).
Stefan (2009) juga mengatakan bahwa perpindahan kalor merupakan proses dimana energi (dalam bentuk panas) dipertukarkan diantara benda-benda atau bagian dari benda yang sama karena adanya perbedaan temperature. Beberapa mekanisme yang digunakan untuk memindahkan panas adalah: konduksi (perpindahan panas melalui kontak langsung antara permukaan), konveksi (perpindahan panas berdasarkan gerakan fluida dalam hal ini adalah udara), dan radiasi (perpindahan panas berdasarkan gelombang elektromagnetik).











DAFTAR PUSTAKA

Aliputra, Bram. 2009. Teori Segitiga Api. [terhubung berkala] http://www.uklik.net/2009/12/16/teori-segitiga-api/feed.html [diunduh tanggal 28 Februari 2011]

Sentanuhady, Jayan. 2007. Syarat Terjadinya Pembakaran. [terhubung berkala] http://gudangilmu.org/feed/syarat_terjadinya_pembakaran.html [diunduh tanggal 28 Februari 2011]

Stefan. 2010. Bahan Bakar & Proses Pembakaran. [terhubung berkala] http://ss-stefan.blogspot.com/bahan_bakar_&_proses_pembakaran.html [diunduh tanggal 28 Februari 2011]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger