BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
A.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan praktikum pengukuran kadar air, muatan, dan
ketebalan bahan bakar ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 20 September
2011 mulai pukul 09.00 sampai dengan 11.00 WIB yang bertempat di laboratorium
Kebakaran Hutan Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan IPB.
B.
Alat dan Bahan
Adapun
alat yang digunakan pada praktikum ini adalah:
a. Penggaris
b. Kantong plastik
c. Kertas koran
d. Timbangan Analitik
e. Timbangan biasa
f. Oven
Sedangkan
bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah:
a. Alat tulis
b. Serasah (daun, batang, dan ranting)
C.
Metode praktikum
1.
Pengukuran muatan dan
ketebalan bahan bakar
a.
Sediakan alat yang akan
digunakan (timbangan, kertas koran, kantong plastik, dan penggaris).
b.
Buat plot contoh
berukuran 10 m x 10 m pada lokasi pengamatan.
c.
Di dalam plot tersebut,
buat kembali sub plot ukuran 1 m x 1 m sebanyak 3 plot.
d.
Di dalam sub plot
ukuran 1 m x 1 m tersebut, diukur ketebalan serasah yang ada di dalam sub plot,
lakukan pada 5 titik secara terpisah.
e.
Ambil semua serasah
yang ada pada sub plot kecil tersebut dengan memisahkan antara batang, daun,
dan ranting.
f.
Timbang serasah
tersebut dengan menggunakan timbangan analitik atau biasa dan hitung beratnya
sebagai nilai berat basah.
g.
Dari serasah yang
dtimbang tadi, diambil masing-masing sebanyak 30 gram untuk pengamatan kadar
air bahan bakar.
h.
Bungkus serasah 30 gram
tadi dengan menggunakan kertas koran.
2. Pengukuran
kadar air bahan bakar
a.
Serasah yang berukuran
30 gram yang telah ditimbang tadi, dimasukkan ke dalam oven dan dibiarkan
selama 24 jam pada suhu 105° C.
b.
Ambil serasah tersebut
dari oven dan timbang kembali berat dari masing-masing serasah tersebut sebagai
nilai berat kering.
c.
Hitunglah masing-masing
nilai yang didapat dengan menggunakan rumus yang ada.
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
A.
Hasil
Tabel 1. Nilai potensi bahan bakar tiap tingkatan jenis
serasah
Sub plot
|
Jenis serasah
|
||
Daun (gram)
|
Ranting (gram)
|
Batang (gram)
|
|
1
|
380
|
240
|
-
|
2
|
230
|
90
|
-
|
3
|
250
|
110
|
-
|
Potensi/Ha
|
2,867 ton/ha
|
1,467 ton/ha
|
-
|
Jumlah Potensi Bahan
bakar
|
4,334 ton/ha
|
Tabel 2. Nilai ketebalan bahan bakar tiap titik pengamatan
Titik Pengamatan
|
Ketebalan serasah (cm)
|
1
|
1,5
|
2
|
2,5
|
3
|
2
|
4
|
10
|
5
|
3
|
Rata-rata
|
3,8
|
Tabel 3. Nilai pengukuran kadar air bahan bakar tiap
tingkatan jenis serasah
Sub plot
|
Kadar air
|
Berat Basah (gram)
|
Berat Kering (gram)
|
Kadar Air (%)
|
1
|
Daun
|
30
|
18,53
|
61,90
|
Ranting
|
30
|
23,81
|
25,99
|
|
Batang
|
-
|
-
|
-
|
|
2
|
Daun
|
30
|
21,09
|
42,25
|
Ranting
|
30
|
20,18
|
48,66
|
|
Batang
|
-
|
-
|
-
|
|
3
|
Daun
|
30
|
19,45
|
54,24
|
Ranting
|
30
|
19,5
|
53,85
|
|
Batang
|
-
|
-
|
-
|
|
Kadar Air rata-rata
daun
|
52,8 %
|
|||
Kadar Air rata-rata
ranting
|
42,83 %
|
LAMPIRAN
PERHITUNGAN
Potensi
bahan bakar
Potensi bahan bakar daun: (380 + 230 + 250) / 3 = 286,67
gram/m2
=
28,67 kg/plot
=
28,67 kg/0,01 ha = 2867 kg/ha = 2,867 ton/ha
Potensi bahan bakar ranting: (240 + 90 + 110) / 3 = 146,67
gram/m2
=
14,67 kg/plot
=
14,67 kg/0,01 ha = 1467 kg/ha = 1,467 ton/ha
Jumlah potensi bahan bakar: 2,867 + 1,467 = 4,334 ton/ha
Kadar
air
Kadar air daun Sub Plot 1
= (BB – BK)/BK * 100% = (30 – 18,53) / 18,53 * 100% = 61,90 %
Kadar air daun Sub Plot 2
= (BB – BK)/BK * 100% = (30 – 21,09) / 21,09 * 100% = 42,25 %
Kadar air daun Sub Plot 3
= (BB – BK)/BK * 100% = (30 – 19,45) / 19,45 * 100% = 54,24 %
Kadar air ranting Sub Plot 1
= (BB – BK)/BK * 100% = (30 – 23,81) /23,81 * 100% = 25,99 %
Kadar air ranting Sub Plot 2
= (BB – BK)/BK * 100% = (30 – 20,18) / 20,18 * 100% = 48,66 %
Kadar air ranting Sub Plot 3
= (BB – BK)/BK * 100% = (30 – 19,5) / 19,5 * 100% = 53,85 %
Kadar air rata-rata daun
(61,90 + 42,25 + 54,24) / 3 = 52,8 %
Kadar air rata-rata ranting
(25,99 + 48,66 + 53,85) / 3 = 42,83 %
Tidak ada komentar:
Posting Komentar