Kamis, 29 Maret 2012

PENGENALAN KARAKTERISTIK CITRA SATELIT OPTIK


Mata Kuliah: Geomatika dan                          Hari/tanggal: Rabu, 22 Februari 2012
Inderaja Kehutanan                  Waktu         : 14.00-17.00 WIB


PENGENALAN KARAKTERISTIK CITRA SATELIT OPTIK

Oleh:
Jajang Roni Aunul Kholik              E14090090


Asisten:
Edwine S P. S. Hut
Sri Wahyuni                                    E14070017
Aditya Sani Sasmita                       E14070106
Aditya Pradhana                            E14070116
Erry Maulana W.                            E14070122








DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012
PEMBAHASAN

CITRA IKONOS
Ketika perang Irak berlangsung, fasilitas Irak yang menjadi target militer Amerika Serikat sering muncul di media massa melalui rekaman satelit IKONOS. IKONOS memang punya resolusi spasial sangat tinggi, 1 meter untuk pankromatik dan 4 meter untuk multispektral, sehingga hasilnya amat jelas. Tahun 1992 Kongres AS meloloskan Undang-Undang Penginderaan Jauh Daratan (US Land Remote Sensing Act). Undang-undang ini menyebutkan industri inderaja satelit komersial sangat penting bagi kesejahteraan rakyat AS serta mengizinkan perusahaan-perusahaan swasta mengembangkan, memiliki, mengoperasikan serta menjual data yang dihasilkan.
Dua tahun sesudahnya, lisensi diberikan pada Space  Imaging, EarthWatch, dan OrbImage, yang kemudian merancang sistem dengan resolusi spasial 4 meter untuk moda multispektral dan 1 meter untuk moda pankromatik. Satu lisensi lagi diberikan pada West  Indian  Space -perusahaan patungan AS Israel- untuk merancang sistem pencitraan dengan resolusi sedikit lebih rendah, 1,8 meter. Dari keempat perusahaan, Space  Imaging yang paling cepat meluncurkan satelit IKONOS serta memasarkan datanya. Namun, IKONOS-1 gagal diluncurkan dan digantikan IKONOS-2, 1999.
Kelahiran satelit inderaja resolusi tinggi (lebih halus dari 10 meter) untuk keperluan sipil sebenarnya dipicu oleh kebijakan pascaperang dingin, bukan teknologi. Bisa dikatakan teknologi militer awal tahun 1970-an sudah memungkinkan pencitraan dengan resolusi spasial kurang dari 10 meter. Kegagalan serupa dialami EarlyBird yang diluncurkan EarthWatch. Sedang OrbImage dan West Space Imaging masing-masing meluncurkan satelit Orbview dan EROS. Sejak diluncurkan pada September 1999, Citra Satelit Bumi Space Imaging’s IKONOS menyediakan data citra yang akurat, dimana menjadi standar untuk produk-produk data satelit komersoal yang beresolusi tinggi. IKONOS memproduksi citra 1-meter hitam dan putih (pankromatik) dan citra 4-meter multispektral (red, blue, green dan near-infrared) yang dapat dikombinasikan dengan berbagai cara untuk mengakomodasikan secara luas aplikasi citra beresolusi tinggi.
Diluncurkan pada September 1999, IKONOS dimiliki dan dioperasikan oleh Space Imaging. Disamping mempunyai kemampuan merekam citra multispetral pada resolusi 4 meter, IKONOS dapat juga merekam obyek-obyek sekecil satu meter pada hitam dan putih. Dengan kombinasi sifat-sifat multispektral pada citra 4-meter dengan detail-detail data pada 1-meter, Citra IKONOS diproses untuk menghasilkan 1-meter produk-produk berwarna. IKONOS adalah satelit komersial beresolusi tinggi pertama yang ditempatkan di ruang angkasa. IKONOS dimiliki oleh Sapce Imaging, sebuah perusahaan Observasi Bumi Amerika Serikat. Satelit komersial beresolusi tinggi lainnya yang diketahui: Orbview-3 (OrbImage), Quickbird (EarthWatch) dan EROS-A1 (West Indian Space). IKONOS diluncurkan pada September 1999 dan pengumpulan data secara regular dilakukan sejak Maret 2000.
Sensor OSA pada satelit didasarkan pada prinsip pushbroom dan dapat secara simultan mengambil citra pankromatik dan multispektral. IKONOS mengrimkan resolusi spatial tertinggi sejauh yang dicapai oleh sebuah satelit sipil. Bagian dari resolusi spasial yang tinggi juga mempunyai resolusi radiometrik tinggi menggunakan 11-bit.
Tabel 1. Karakteristik IKONOS OSA
Sistem
SPOT-4
Orbit
680 km, 98.2o, sun-synchronous, 10:30 AM crossing, rotasi 14 hari (repeat cycle)
Sensor
Optical Sensor Assembly (OSA)
Swath Width
11 km (12 µm CCD elements)
Off-track viewing
Tersedia ± 27o across-track
Revisit Time
1-3 hari
Band-band Spektral (µm)
0.45-052 (1), 0.52-0.60 (2), 0.63-0.69 (3), 0.76-0.90 (4), 0.45-0.90 (PAN)
Ukuran Piksel Lapangan
(Resolusi spasial)
1 m (PAN), 4 m (band 1 . 4)
Arsip data
www.spaceimaging.com
Banyak aplikasi untuk data IKONOS yang dapat diketahui. Pemilik berharap bahawa penggunaan lapanagn dapat dibayar untuk harga data komersial. Diharapkan bahwa pada masa mendatang, 50% data foto udara akan digantikan oleh citra beresolusi tinggi dari angkasa (camera pesawat digital akan banyak menggantikan foto udara yang masih ada). Misi pertama IKONOS akan mendapatkan citra seluruh kota-kota uatama Amerika Serikat. Sampai saat ini, pemetaan dan monitoring eral perkotaan dari angkasa (tidak hanya di Amerika) hanya mungkin pada skala terbatas. Data IKONOS dapat digunakan untuk pemetaan topografi dari skala kecil hingga menengah, tidak hanya menghasilkan peta baru, tetapi juga memperbaharui peta topografi yang sudah ada. Penggunaan potensial lain.
IKONOS adalah .precision agriculture. Hal ini digambarkan pada pengaturan band multispektral, dimana mencakup band infra merah dekat (near-infrared). Pembaharuan dari situasi lapangan dapat membantu petani untuk mengoptimalkan penggunaan pupuk dan herbisida. Penggunaan pada poduk .gambar. dapat dilihat pada sektor bisnis, media dan pariwisata.

CITRA LANDSAT
Teknologi penginderaan jauh satelit dipelopori oleh NASA Amerika Serikat Dengan diluncurkannya satelit sumberdaya alam yang pertama, yang disebut ERTS-1 (Earth Resources Technology Satellite) pada tanggal 23 Juli 1972, menyusul ERTS-2 pada tahun 1975, satelit ini membawa sensor RBV (Retore Beam Vidcin) dan MSS (Multi Spectral Scanner) yang mempunyai resolusi spasial 80 x 80 m. Satelit ERTS-1 dan ERTS-2 kemudian setelah diluncurkan berganti nama menjadi LANDSAT 1 dan LANDSAT 2, diteruskan dengan seri-seri berikutnya, yaitu LANDSAT 3, 4, 5, 6 dan terakhir adalah LANDSAT 7 yang diorbitkan bulan Maret 1998 ini merupakan bentuk baru dari LANDSAT 6 yang gagal mengorbit.
LANDSAT 5, diluncurkan pada 1 Maret 1984, sekarang ini masih beroperasi pada orbit polar, membawa sensor TM (Thematic Mapper) yang mempunyai resolusi spasial 30 x 30 m pada band 1, 2, 3, 4, 5 dan 7. Sensor Thematic Mapper (TM) mengamati obyek-obyek di permukaan bumi dalam 7 band spektral, yaitu band 1, 2 dan 3 adalah sinar tampak (visible), band 4, 5 dan 7 adalah infra merah dekat, infra merah menengah, dan band 6 adalah infra merah termal yang mempunyai resolusi spasial 120 x 120 m. Luas liputan satuan citra adalah 175 x 185 km pada permukaan bumi. LANDSAT 5 mempunyai kemampuan untuk meliput daerah yang sama pada permukaan bumi pada setiap 16 hari, pada ketinggian orbit 705 km (Sitanggang, 1999 dalam Ratnasari, 2000).
Program LANDSAT merupakan tertua dalam program observasi bumi. LANDSAT dimulai tahun 1972 dengan satelit LANDSAT-1 yang membawa sensor MSS multispektral. Setelah tahun 1982, Thematic Mapper (TM) ditempatkan pada sensor MSS. MSS dan TM merupakan whiskbroom scanners. Pada April 1999 LANDSAT-7 diluncurkan dengan membawa ETM+scanner. Saat ini, hanya LANDSAT-5 dan 7 sedang beroperasi.
   Tabel 2. Karakteristik ETM+ LANDSAT
Sistem
LANDSAT-7
Orbit
705 km, 98.2o, sun-synchronous, 10:00 AM crossing, rotasi 16 hari (repeat cycle)
Sensor
ETM+ (Enhanced Thematic Mapper)
Swath Width
185 km (FOV=15o)
Off-track viewing
Tidak tersedia
Revisit Time
16 hari
Band-band Spektral (µm)
0.45 -0.52 (1), 0.52-0.60 (2), 0.63-0.69 (3), 0.76-0.90 (4), 1.55-1.75 (5), 10.4-12.50 (6), 2.08-2.34 (7), 0.50-0.90 (PAN)
Ukuran Piksel Lapangan (Resolusi spasial)
15 m (PAN), 30 m (band 1-5, 7), 60 m band 6
Arsip data
earthexplorer.usgv.gov
Sistem LANDSAT merupakan milik Amerika Serikat yang mempunyai tiga instrument pencitraan, yaitu RBV (Return Beam Vidicon), MSS (multispectral Scanner) dan TM (Thematic Mapper):
         RBV merupakan instrumen semacam televisi yang mengambil citra “snapshot” dari permukaan bumi sepanjang track lapangan satelit pada setiap selang waktu tertentu.
         MSS merupakan suatu alat scanning mekanik yang merekam data dengan cara men-scanning permukaan bumi dalam jalur atau baris tertentu.
         TM merupakan alat scanning mekanis yang mempunyai resolusi spectral, spatial dan radiometric.
Tabel 3. Band pada LANDSAT-TM dan kegunaan (Lillesand dan Kiefer, 1997)
Band
Panjang Gelombang (µm)
Spektral
Kegunaan
1
0.45 . 0.52
Biru
Tembus terhadap tubuh air, dapat untuk pemetaan air, pantai, pemetaan tanah, pemetaan tumbuhan, pemetaan kehutanan dan mengidentifikasi budidaya manusia
2
0.52 . 0.60
Hijau
Untuk pengukuran nilai pantul hijau pucuk tumbuhan dan penafsiran aktifitasnya, juga untuk pengamatan kenampakan budidaya manusia.
3
0.63 . 0.69
Merah
Dibuat untuk melihat daerah yang menyerap klorofil, yang dapat digunakan untuk membantu dalam pemisahan spesies tanaman juga untuk pengamatan budidaya manusia
4
0.76 . 0.90
Infra Merah
dekat
Untuk membedakan jenis tumbuhan aktifitas dan kandungan biomas untuk membatasi tubuh air dan pemisahan kelembaban tanah
5
1.55 - 1.75
Infra Merah
sedang
Menunjukkan kandungan kelembaban tumbuhan dan kelembaban tanah, juga untuk membedakan salju dan awan
6
10.4 - 12.5
Infra Merah
Termal
Untuk menganallisis tegakan tumbuhan, pemisahan kelembaban tanah dan pemetaan panas
7
2.08 . 2.35
Infra Merah
sedang
Berguna untuk pengenalan terhadap mineral dan jenis batuan, juga sensitif terhadap kelembaban tumbuhan
Terdapat banyak aplikasi dari data LANDSAT TM: pemetaan penutupan lahan, pemetaan penggunaan lahan, pemetaan tanah, pemetaan geologi, pemetaan suhu permukaan laut dan lain-lain. Untuk pemetaan penutupan dan penggunaan lahan data LANDSAT TM lebih dipilih daripada data SPOT multispektral karena terdapat band infra merah menengah. LANDSAT TM adalah satu-satunya satelit non-meteorologi yang mempunyai band inframerah termal. Data termal diperlukan untuk studi proses-proses energi pada permukaan bumi seperti variabilitas suhu tanaman dalam areal yang diirigasi. Seperti Tabel 2 menunjukkan aplikasi atau kegunaan utama prinsip pada berbagai band LANDSAT TM.

CITRA LANDSAT TM/ETM+
LANDSAT TM/ETM+ merupakan satelit sumberdaya bumi generasi baru. Satelit yang merupakan program lanjutan LANDSAT ini dicirikan oleh alat penginderaan yang ditingkatkan resolusi spasial dan kepekaan radiometriknya, laju pengiriman data yang lebih cepat, serta fokus untuk penginderaan informasi yang berkaitan dengan vegetasi. Sebagai tambahan terhadap empat saluran LANDSAT MSS (Multispectral scanning) sebelumnya, LANDSAT TM/ETM+ akan membawa penyimpanan multispektral yang lebih maju dan disebut pemeta tematik (thematic mapper /TM). Nama tersebut berkaitan dengan tujuan terapan sistem data yang diarahkan pada teknik pengenalan pola spektral yang akan menghasilkan citra terkelas  (peta tematik). Pemeta tematik direncanakan memiliki tujuh buah saluran spektral yang dirancang untuk memaksimumkan kemampuan analisis vegetasi untuk terapan bidang pertanian. (Lillesand dan Kiefer, 1997).
Sistem TM meliputi lebar sapuan (scanning) sebesar 185 km, direkam dengan menggunakan tujuh saluran panjang gelombang tampak, tiga saluran panjang gelombang infra merah dekat, dan satu saluran panjang gelombang inframerah thermal. Resolusi radiometrik citra LANDSAT TM lebih baik dari citra LANDSAT MSS. Perbaikan pada sinyal analog (nilai pantulan) dari setiap detektor diubah ke dalam bentuk digital dengan bantuan sistem pengubah sinyal di satelit.  Desain ETM+ (Enchanced Thematic Mapper Plus) titik beratnya untuk keberlanjutan dari program LANDSAT 4 dan 5, yang sampai saat ini datanya masih dapat direkam. Pola orbitnya juga dibuat sama dengan LANDSAT 4, 5, dan 6 yaitu lebar sapuan 185 km. desain sensor ETM+ seperti ETM pada LANDSAT 6 ditambah dua sistem model kalibrasi untuk gangguan radiasi matahari (dual mode solar calibrator system) dengan menambah lampu kalibrasi untuk fasilitas koreksi radiometrik. Transisi data ke stasiun penerima di bumi dapat dilakukan dalam tiga cara, yaitu:
(1)          Dikirim menggunakan gelombang radio,
(2)          Melalui relay satelit komunikasi TDRSS (Tracking and Data Relay Satellites System) yang akan merekam kemudian mengirimkan ke stasiun penerima di bumi
(3)          data objek permukaan bumi direkam/disimpan lebih dahulu dalam suatu panel (storage on board) atau tipe (wideband tipe recorder), baru kemudian dikirim ke stasiun penerima di bumi.
Satelit LANDSAT 7 akan dilengkapi dengan fasilitas penerima sistem posisi lokasi (Ground Positioning System/GPS Receiver) untuk meningkatkan ketepatan letak satelit di dalam jalur orbitnya (Purwadhi,  2001).

SPOT-4
SPOT singkatan dari Systeme Pour I.Observation de la Terre. SPOT-1 diluncurkan pada tahun 1986. SPOT dimiliki oleh konsorsium yang terdiri dari Pemerintah Prancis, Swedia dan Belgia. SPOT pertama kali beroperasi dengan pushbroom sensor CCD dengan kemampuan off-track viewing di ruang angkasa. Saat itu, resolusi spasial 10 m untuk pankromatik tidak dapat ditiru.
Pada Maret 1998 sebuah kemajuan signifikan SPOT-4 diluncurkan: sensor HRVIR mempunyai 4disamping 3 band dan instument VEGETATION ditambahkan. VEGETATION didesain untuk hampir tiap hari dan akurat untuk monitoting bumi secara global.


Tabel 4. Karakteristik SPOT-4 HRVIR
Sistem
SPOT-4
Orbit
835 km, 98.7o, sun-synchronous, 10:30 AM crossing, rotasi 26 hari (repeat cycle)
Sensor
Dua sensor HRVIR (High Resolution Visible and Infrared)
Swath Width
60 km (3000 pixels CCD-array)
Off-track viewing
Tersedia ± 27o across-track
Revisit Time
4-6 hari (tergantung pada lintang)
Band-band Spektral (µm)
0.50-059 (1), 0.61-0.68 (2), 0.79-0.89 (3), 1.58-1.75 (4), 0.61-0.68 (PAN)
Ukuran Piksel Lapangan
(Resolusi spasial)
10 m (PAN), 20 m (band 1 . 4)
Arsip data
sirius.spotimage.fr

The Indian Remote Sensing (IRS)
Sistem satelit The Indian Remore Sensing (IRS) dibangun pada tahun 1980 untuk menyediakan informasi manajemen sumbedaya alam yang berharga. Setelah sukses meluncurkan Satelit IRS 1A dan 1B, IRS 1C diluncurkan pada 1995 dan IRS 1D pada 1997 oleh Pemerintah India. Citra Pankromatik resolusi 5- meter yang dikumpulkan oleh IRS-1C dan ID merupakan citra yang sesuai/ideal untuk perencanaan perkotaan, manajemen bencana, pemetaan dan berbagai aplikasi yang membutuhkan kombinasi unik pada citra resolusi tinngi, revisit frekuensi (resolusi temporal) yang tinggi dan cakupan rea yang luas. Satelit ini memiliki kemampuan stereo imaging, kemampuan gain dan cross-track imaging yang dapat diatur (Space Imaging, 2004) Sistem IRS telah muncul sebagai salah satu program yang paling bergengsi pada industri citra komersial. Fokus program IRS adalah untuk mengembangkan teknologi ruang angkasa dan aplikasinya dalam mendukung pembangunan nasional. Dengan penekanan pada peningkatan sumberdaya, IRS sangat penting untuk memonitor keberadaan sumberdaya untuk pemanfaatan yang optimal. Manajemen sumberdaya telah menjadi kebutuhan yang sangat penting dengan pembangunan industri yang meningkat dan pertumbuhan populasi. Untuk menjaga kepentingan-kepentingan di atas, Departemen Angkasa Luar Pemerintah India (the Government of India Department of Space/DOS) telah memulai program IRS pada 1998 dengan peluncuran IRS 1A diikuti oleh seri-seri satelit; 1B, 1C, 1D, P2, P3 dan yang terkini adalah RESOURCESTAT-1 (P6).
Data dari satelit tersebut telah membantu pada bidang seperti Misi Terpadu untuk Pembangunan Berkelanjutan (Integrated Mission for Sustainable Development /IMSD), Estimasi Luas da dan Produksi Tanaman Nasioanal (National Level Crop Acreage and Production Estimation /CAPE), inventarisasi lahan kritis, longsor, zoning and pemetaan hutan. Sejak tahun 1994, Space Iamging telah bermitra dengan Antrix Corporation Limited, sebuah divisi pada the Indian Space Research Organization (ISRO), untuk memasarkan dan mendistribusikan secara ekslusif produks-produk satelit IRS dan stasiun bumi (ground stations) di luar India. Space Imaging dan Antrix telah melakukan persetujuan untuk meningkatkan kerjasama sampai 2010 dan bekerja mengkomersialkan produk-produk citra IRS dan grund stations baik di dalam maupun di luar India.
Space imaging telah mengembangkan secara ekstensif, jaringan pemerintah seluruh dunia dan ground stations regional komersial yang mempunyai kemampuan untuk akses, download, proses dan distribusi data IKONOS dan produk-produknya. Melalui kerjasama dengan Amtrix dan Pemerintah India, Space Imaging juga telah mendirikan lebih dari 14 IRS International ground statoins di seluruh dunia dan saat ini menawarkan opsi untuk download RESOURCESTAT-1 melalui upgrade atau multi-source ground stations. India berupaya keras dalam penginderaan jauh dan mempunyai banyak misi operasional dan misi pengembangan. Program Observasi bumu terpenting adalah Indian Remote Sensing (IRS) Programme. Diluncurkan pada 1995 dan 1997, dua satelit identik, IRS-1C dan IRS-1D membawa 3 sensor Wide Field Sensor (WiFS) didesain untuk pemetaan vegetasi regional, Linear Self-Scanning Sensor 3 (LISS-3) dimana menghasilkan data multispektral pada 4 band dengan resolusi spasial 24 m dan pankrokromatik.

Tabel 5. Karakteristik IRS-1D PAN
Sistem
IRS-1D
Orbit
817 km, 98.6o, sun-synchronous, 10:30 AM crossing, rotasi 24 hari (repeat cycle)
Sensor
PAN (Panchromatic Sensor)
Swath Width
70 km
Off-track viewing
Tersedia ± 26o across-track
Revisit Time
5 hari
Band-band Spektral (µm)
0.50-075
Ukuran Piksel Lapangan
(Resolusi spasial)
6 m
Arsip data
www.spaceimaging.com
Pada sub seksi ini, telah tersedia karakteristik PAN sensor. Dalam beberapa tahu, sampai peluncuran IKONOS pada September 1999, IRS-1C dan 1D adalah satelit sipil dengan resolusi spasial tertinggi. Aplikasi IRS sama dengan aplikasi dalam SPOT dan LANDSAT.

NOAA
NOAA singkatan dari National Oceanic and Atmospheric Administration, yang merupakan badan pemerintah Amerika Serikat. Sensor pada misi NOAA yang relevan untuk pengamatan bumi adalah Advanced Very High Resolution  Radiometer (AVHRR). Saat ini, dua Satelit NOAA (14 dan 15) tengah beroperasi.
Tabel 6. Karakteristik AVHRR NOAA-15
Sistem
NOAA-15
Orbit
850 km, 98.8o, sun-synchronous
Sensor
AVHRR-3 (Advanced Very High Resolution Radiometer)
Swath Width
2800 km (FOV=110o)
Off-track viewing
Tidak tersedia
Revisit Time
2-14 kali tiap hari, tergantung lintang
Band-band Spektral (µm)
0.58-0.68 (1), 0.73-1.10 (2), 3.55-3.93 (3), 10.3-11.3 (4), 11.4-12.4 (5)
Ukuran Piksel Lapangan
(Resolusi spasial)
1 km (pada nadir) 6 km (pada limb), IFOV = 1.4 mrad
Arsip data
www.saa.noaa.gov
Sensor AVHRR mempunyai FOV sangat lebar (110o) dan dan jarak yang jauh dari bumi, prinsip whiskbroom menyebabkan perbedaan yang besar pada ground sel terukur dalam satu kali penyiaman (scanline). Data citra standar produk-produk AVHRR menghasilkan data citra dengan ukuran yang sama ukuran di lapangan (ground pixels).
Data AVHRR terutama digunakan peramalan cuaca harian dimana memberikan data yang lebih detail daripada Meteosat. Selain itu, juga dapat diterapkan secara luas pada banyak lahan dan perairan. Data AVHRR data digunakan untuk membuat Peta Suhu Permukaan Laut (Sea Surface Temperature maps/SST Maps), dimana dapat digunakan pada monitoring iklim, studi El Nino, deteksi arus laut untuk memandu kapal-kapal pada dasar laut dengan ikan berlimpah, dan lain-lain. Peta Tutupan Awan (Cloud Cover Maps) yang berasal dari data AVHRR, digunakan untuk edtimasi curah hujan, dimana dapat menjadi input dalam model pertumbuhan tanaman. Selain itu, hasil pengolahan lain dari data AVHRR adalah Normalized Difference Vegetation  Index Maps (NDVI). Peta ini memberikan indikasi tentang kuantitas biomassa (tons/ha). Data NDVI, digunakan oleh FAO untuk Sistem Peringatan Dini Keamanan Pangan (Food Security Early Warning System (FEWS). Data AVHRR sangat tepat untuk memetakan dan memonitor penggunaan lahan regional dan memperkirakan keseimbangan energi (energy balance) pada areal pertanian.








DAFTAR PUSTAKA


Jaya, I.N.S. 2002. Penginderaan Jauh Satelit untuk Kehutanan. Bogor: Laboratorium Remote Sensing dan GIS, Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan, IPB.

Loppies, Ronny. 2010. Karakteristik dan Spesifikasi Satelit LANDSAT (Bagian-1) (terhubung berkala) http://satelit-inderaja.blogspot.com/2010/10/ karakteristik-dan-spesifikasi-satelit.html (diakses 24 Februari 2012).

Thoha, A. Siddik. 2008. Karakteristik Citra Satelit. Sumatera Utara: Departemen Kehutanan, Fakultas Pertanian, USU.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger